KAU LAH PANGERANKU
Hai... Namaku Elisa, dan aku biasa dipanggil Lisa. Aku siswi SMP! Selama ini aku tidak dan belum pernah mengenal apa itu namanya percintaan. Teman-temanku sudah banyak yang punya orang di hatinya, tetapi aku, aku sama sekali belum pernah merasakan jatuh cinta. Dan aku tidak pernah sama sekali berharap aku akan jatuh cinta pada seorang laki-laki. Yang bernama Dori, cowok paling menyebalkan di kelasku.
Hari ini aku rasnya agak sedikit tidak enak badan, tubuhku terasa meriang, dan kepalaku terasa pusing. Aku seakan-akan tidak ingin bangkit dari tempat tidur. Terpaksa, Hari ini aku tidak masuk Sekolah, Ibuku sudah mengirimkan surat izin ke Sekolahku. Wah, benar-benar tersiksa rasanya diam di rumah tanpa melakukan sesuatu. Aku mencoba bangkit dari tempat tidur. Walaupun tersa berat, aku coba berjalan.
“Eh, sayang kenapa kamu bangun?” Kata Ibuku karena kaget melihatku bangun dari ranjang tidurku. Aku hanya diam saja, ku ambil sebuah gelas yang berda di depanku dan menuangkan air ke gelas itu. Setelah beberapa tegukan air itu habis, tapi, kepalaku terasa berat, bumi dan rumahku terasa berputar kencang, Oh Tuhan apa yang terjadi padaku ini? Pandanganku terasa gelap, terasa aku ingin jatuh!
Ku buka mataku, ku lihat, ruangan tempat aku berda, warnanya serba putih, ada bau yang ku cium, “bau Rumah Sakit!” Aku kaget mendapati tanganku sudah berisikan inpus.
“Eh, Sayang kamu sudah bangun ya!” Ku lihat Ibu dan Ayahku sedang duduk di sampingku. “Oh, Ibu, apa yang terjadi padaku? Kenapa aku bisa berda di sini, Bu?” ibuku tersenyum mendengar ucapanku, “Tak ingatkah kamu? Tadi di dapur kamu pingsan, dan kamu tak sadarkan diri, Ibu panik, Ayahmu tadi masih di kantor, untung saja ada temanmu, Dori, Dia yang membawamu ke Rumah Sakit lho1 berterimakasih dong pada dia!” Aku tersentak, Dori, aku kaget, dia adalah orang yang paling menyebalkan dan menjadi musuh terberatku di Sekolah!
‘Makasih ya, Ri!” Tak ku sangaka, aku mengucapkan terima kasih padanya! Sungguh aneh rasanya! Dori hanya tersenyum, aku lihat senyumnya, wah senyum yang sangat langka! Tetapi aneh sekali, hatiku terasa deg-degan ketika aku melihat senyumnya! Wah, Tuhan apa yang aku rasakan ini?..
“Nah, Ibu pergi sebentar, ya! Ibu mau mengurus pembyaranmu dulu! Nak Dori, tolong jaga Delisa dulu, ya!” Dori menganggukkan kepalanyta pada Ibuku, Ibu dan Ayahku meninggalkan kami berdua di kamar rumah sakit tempat aku dirawat. Oh, Tuhan apa yang aku rasakan ini? Apakah ini yang dinamakan cinta?
“Delisa, maafkan aku selama ini ya! Aku kini telah menyadari kesalahanku! Maukah kamu memaafkan aku, dan satu lagi, apakah aku boleh mengutarakan sesuatu padamu?” Aku terkejut, Dori minta maaf padaku, ya Tuhan, tumben-tumbennya aku mendengar kata manis dari mulutnya itu. Aku menganggukkan kepala, bertanda aku memaafkannya, dan mempersilahkannya dia berbicar kembali.
Dia menarik nafas dalam-dalam, aku tak tahu, mukanya menjadi merah, aku bingung melihat tingkah lakunya yang seperti intu. “Lisa, maukah kamu menjadi pacarku? Oh, ini Cuma pertanyaan, kamu boleh menerimaku dan boleh juga tidak, ini semua terserah kamu! Jika kamu menerimaku ya syukur, dan jika kamu tidak menerimaku, juga tidak apa-apa! Jika kamu menerimakau, berikan tangan kananmu padaku, dan jika kamu tidak menerimaku, berikan tangan kirimu padaku!” Jantungku mulai deg-degan, aku tidak tahu, apa yang harus aku lakukan sekarang!
Aku terdiam sesaat, aku mencoba mendengarkan hati nuraniku. Aku mengangkat kedua tanganku! Dan, tanpa ragu-ragu, aku memberikan tangan kananku padanya. Seketika dia memelukku! Wah, terasa amat bahagia di hatiku, hatiku tersa sangat berbung-bunga. “Terimakasih, Lisa!” Wah, terasa amat senang dalam hatiku.
Mulai saat itu aku menganggap Dori adalah “Pangeranku”. Dan mulai saat itu aku berpacaran dengan Dori sampai sekarang, dan aku harap semoga cintaku bersamanya abadi selamanya!