Hai lihat, itu orang yang aku suka, dia adalah kapten basket di Sekolahku. 'Roo', itulah namanya, dia adalah cowok populer di Sekolahku, walaupun aku sangat menyukainya aku sadar bahwa aku gak akan mungkin jadi miliknya.
''Haduh, lupa, karang nie aku yang dapat
tugas piket, fiiuuhh'' kataku sambil mengambil sapu dan langsung membersihkan
kelas. Beberapa menit kemudian akhirnya aku selesai membersihkan kelasku,
karena capek aku duduk, mungkin karena terlalu capek aku tertidur.
Beberapa saat kemudia aku terbangun. ''Hah,
tidak, aku tertidur di kelas, duh harus cepat-cepat niiih!!'' aku pun mengambil
tas ku. Tiba-tiba ''tanngg'' sebuah kaleng minuman dan sebuah surat jatuh dari
tasku. ''Surat?'' aku bingung, aku pun segera mengambil dan membaca surat itu.
''Hai Emy, kau pasti
capek ya, nie aku kasi minuman, moga-moga kamu menyukainya:)
salam....
Penggemar
Rahasiamu
Aku pun terkejut melihat surat itu, aku
bertanya-tanya siapa penggemar rahasiaku. ''Hah, siapaya?? Ya sudahlah, mumpung
dia ngasi aku minuman dan kebetulan aku lagi haus aku minum aja deh!'' kataku
sambil membuka minuman itu dan meminumnya.
Tiba-tiba di jalan ada seorang lelaki yang
mencegatku, laki-laki yang tampak sangat berandalan. ''Si..si..siapa
ka..kamu?'' tanyaku sambil gemetar karena ketakutan. ''Hahaha, kamu gak perlu
takut, asalkan serahkan saja semua barang-barangmu!'' katanya sambil
menodongkan pisau ke arahku.
''Tooolllloooong'' teriakku saking
ketakutan. Tiba-tiba seorang lelaki berdiri di depanku. ''Jangan sentuh dia,
dia adalah milikku!'' katanya. Aku hanya bersembunyi di belakangnya saking
ketakuta. ''Uh, dasar, jangan sok jadi pahlawan kamu!'' kata penjahat itu
sambil berusaha menusuk orang yang diam di depanku. ''Prang'' pisau itu jatuh
ke tanah karena orang yang berada di depanku. Karena ketakutan, penajahat itu
akhirnya pergi. ''Terimakasi'' kataku pada laki-laki yang menyelamatkan aku,
tiba-tiba dia berbalik arah melihatku, dan ternyata itu adalah Roo. Aku kaget,
Roo memelukku. ''Emy, untunglah kau tidak apa-apa'' katanya, aku merasakan
jantungku berdetak keras. Tiba-tiba Roo menggendongku. ''Mm, bagaimana minuman
yang ku kasi tadi enak?'' tanyanya, aku tersentak kaget. ''Hah, jadi??'' kataku
pada Roo. ''Lupakan, sudahlah ayo ku antar kau pulang!'' katanya. ''ROOOOO!''
teriakku.
THE END
0 komentar:
Posting Komentar