Penggemar Rahasia

Senin, 09 April 2012


Hai lihat, itu orang yang aku suka, dia adalah kapten basket di Sekolahku. 'Roo', itulah namanya, dia adalah cowok populer di Sekolahku, walaupun aku sangat menyukainya aku sadar bahwa aku gak akan mungkin jadi miliknya.
   ''Haduh, lupa, karang nie aku yang dapat tugas piket, fiiuuhh'' kataku sambil mengambil sapu dan langsung membersihkan kelas. Beberapa menit kemudian akhirnya aku selesai membersihkan kelasku, karena capek aku duduk, mungkin karena terlalu capek aku tertidur.
   Beberapa saat kemudia aku terbangun. ''Hah, tidak, aku tertidur di kelas, duh harus cepat-cepat niiih!!'' aku pun mengambil tas ku. Tiba-tiba ''tanngg'' sebuah kaleng minuman dan sebuah surat jatuh dari tasku. ''Surat?'' aku bingung, aku pun segera mengambil dan membaca surat itu.
''Hai Emy, kau pasti capek ya, nie aku kasi minuman, moga-moga kamu menyukainya:)

salam....
Penggemar Rahasiamu

   Aku pun terkejut melihat surat itu, aku bertanya-tanya siapa penggemar rahasiaku. ''Hah, siapaya?? Ya sudahlah, mumpung dia ngasi aku minuman dan kebetulan aku lagi haus aku minum aja deh!'' kataku sambil membuka minuman itu dan meminumnya.
   Tiba-tiba di jalan ada seorang lelaki yang mencegatku, laki-laki yang tampak sangat berandalan. ''Si..si..siapa ka..kamu?'' tanyaku sambil gemetar karena ketakutan. ''Hahaha, kamu gak perlu takut, asalkan serahkan saja semua barang-barangmu!'' katanya sambil menodongkan pisau ke arahku.
    ''Tooolllloooong'' teriakku saking ketakutan. Tiba-tiba seorang lelaki berdiri di depanku. ''Jangan sentuh dia, dia adalah milikku!'' katanya. Aku hanya bersembunyi di belakangnya saking ketakuta. ''Uh, dasar, jangan sok jadi pahlawan kamu!'' kata penjahat itu sambil berusaha menusuk orang yang diam di depanku. ''Prang'' pisau itu jatuh ke tanah karena orang yang berada di depanku. Karena ketakutan, penajahat itu akhirnya pergi. ''Terimakasi'' kataku pada laki-laki yang menyelamatkan aku, tiba-tiba dia berbalik arah melihatku, dan ternyata itu adalah Roo. Aku kaget, Roo memelukku. ''Emy, untunglah kau tidak apa-apa'' katanya, aku merasakan jantungku berdetak keras. Tiba-tiba Roo menggendongku. ''Mm, bagaimana minuman yang ku kasi tadi enak?'' tanyanya, aku tersentak kaget. ''Hah, jadi??'' kataku pada Roo. ''Lupakan, sudahlah ayo ku antar kau pulang!'' katanya. ''ROOOOO!'' teriakku.

THE END

0 komentar:

Posting Komentar