• Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Jumat, 20 April 2012

Star always in Sky, and Sky always with Star

Kelihatannya hujan semakin deras, membuat orang-orang enggan untuk keluar rumah. Yah, begitulah.  Perkenalkan namaku Star, aku adalah seorang siswa SMP yang sangat gemar menggambar. Hidupku selalu berubah-ubah, kadang datang hari yang cerah, namun kadang badai pun melanda hatiku.
                Di Sekolah aku punya teman yang sangat dekat denganku, hah bias dibilang sahabat, begitulah. Namanya ‘Sky’, dia cowok popular, sebenarnya aku memendam perasaan padanya, tapi aku tak mungkin bersamanya selamanya, dia kan popular, banyak cewek di sekolah yang mengharapkannya.
                “Woee, ngapain ngelamun?” suara Sky memecahkan lamunanku. “Ah, hah, ndak, kamu tu merusak ketenangan orang aja” kataku padanya. “Huh, jangan ngambek dong Star, kan Cuma bercanda, hehehee” katanya padaku, dank u hanya membalasnya dengan senyuman. “Sky” tiba-tiba seseorang menepuk punggung Sky dari blakang. Ternyata itu Rose, orang tercantik di Sekolahku. “Mmm, maaf Star, bisa  kupinjang Sky sebentar?” tanyanya padaku, “Oh, tentu, bawa aja!” kataku. Dia pun menarik tanggan Sky dan membawanya pergi, tapi entah mengapa aku ingin sekali membuntuti mereka. Akhirnya aku memutuskan untuk mengintip mereka.
                “Sky, ku mohon terimalah cintaku, aku benar-benar tulus mencintaimu!” kata Rose sambil memeluk Sky, aku tersentak kaget. Entah mengapa hatiki terasa sangat sakit, air mataku mulai melinang. Aku tak tahan lagi, ku berlari, meninggalkan tempat itu. Aku menuju taman sekolah, ditemani hujan aku menangis. Basah, ya semua tubuhku jadi basah diguyur hujan, hujan yang semakin deras seakan-akan  membuatku semakin bersemangat untuk menangis.
                “Star always in Sky, and Sky always with Star” sebuah bisikan ditelingaku, memecahkan tangisku. “Sky?, kenapa kamu disini?” tanyaku sambil mengusap air mataku. “Ah, sudahlah, aku tau kamu cemburu, iya kan?” tanyanya sambil tersenyum padaku. “Huh, jangan ke gr’an kamu!” kataku sambil memalingkan wajah. Tiba-tiba Sky memelukku dari belakang “Ssudahlah, jangan menangis lagi, kau tau aku tak akan memilih orang selain kamu, hanya bintang yang boleh memenuhi lagit. Katanya sambil memelukku, dengan hangat, hangat, dan sangat hangat, hingga menghangatkan dinginnya hujan ini.


Penggemar Rahasia

Senin, 09 April 2012


Hai lihat, itu orang yang aku suka, dia adalah kapten basket di Sekolahku. 'Roo', itulah namanya, dia adalah cowok populer di Sekolahku, walaupun aku sangat menyukainya aku sadar bahwa aku gak akan mungkin jadi miliknya.
   ''Haduh, lupa, karang nie aku yang dapat tugas piket, fiiuuhh'' kataku sambil mengambil sapu dan langsung membersihkan kelas. Beberapa menit kemudian akhirnya aku selesai membersihkan kelasku, karena capek aku duduk, mungkin karena terlalu capek aku tertidur.
   Beberapa saat kemudia aku terbangun. ''Hah, tidak, aku tertidur di kelas, duh harus cepat-cepat niiih!!'' aku pun mengambil tas ku. Tiba-tiba ''tanngg'' sebuah kaleng minuman dan sebuah surat jatuh dari tasku. ''Surat?'' aku bingung, aku pun segera mengambil dan membaca surat itu.
''Hai Emy, kau pasti capek ya, nie aku kasi minuman, moga-moga kamu menyukainya:)

salam....
Penggemar Rahasiamu

   Aku pun terkejut melihat surat itu, aku bertanya-tanya siapa penggemar rahasiaku. ''Hah, siapaya?? Ya sudahlah, mumpung dia ngasi aku minuman dan kebetulan aku lagi haus aku minum aja deh!'' kataku sambil membuka minuman itu dan meminumnya.
   Tiba-tiba di jalan ada seorang lelaki yang mencegatku, laki-laki yang tampak sangat berandalan. ''Si..si..siapa ka..kamu?'' tanyaku sambil gemetar karena ketakutan. ''Hahaha, kamu gak perlu takut, asalkan serahkan saja semua barang-barangmu!'' katanya sambil menodongkan pisau ke arahku.
    ''Tooolllloooong'' teriakku saking ketakutan. Tiba-tiba seorang lelaki berdiri di depanku. ''Jangan sentuh dia, dia adalah milikku!'' katanya. Aku hanya bersembunyi di belakangnya saking ketakuta. ''Uh, dasar, jangan sok jadi pahlawan kamu!'' kata penjahat itu sambil berusaha menusuk orang yang diam di depanku. ''Prang'' pisau itu jatuh ke tanah karena orang yang berada di depanku. Karena ketakutan, penajahat itu akhirnya pergi. ''Terimakasi'' kataku pada laki-laki yang menyelamatkan aku, tiba-tiba dia berbalik arah melihatku, dan ternyata itu adalah Roo. Aku kaget, Roo memelukku. ''Emy, untunglah kau tidak apa-apa'' katanya, aku merasakan jantungku berdetak keras. Tiba-tiba Roo menggendongku. ''Mm, bagaimana minuman yang ku kasi tadi enak?'' tanyanya, aku tersentak kaget. ''Hah, jadi??'' kataku pada Roo. ''Lupakan, sudahlah ayo ku antar kau pulang!'' katanya. ''ROOOOO!'' teriakku.

THE END